Hewan Menjijikan Yang Punya Khasiat Kesehatan Bagi Manusia
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia, sebab itu selama berabad-abad insan telah menyebarkan banyak sekali metode kesehatan untuk mengobati banyak sekali macam jenis penyakit yang seringkali menyerang badan manusi. Selama ini kita mengenal beberapa metode kesehatan, mulai dari terapi, penggunaan obat, operasi bahkan hingga yang sedikit berbau klenik. Dan khusus untuk obat kita mengenal dua jenis yaitu obat farmasi dan obat tradisional. Untuk obat biasanya materi yang dipakai ialah tanaman, namun tak jarang pula obat tradisional memakai binatang sebagai materi utamanya.
Uniknya hewan-hewan yang dipakai dalam obat atau untuk terapi ini tergolong sebagai binatang yang menjijikan bagi sebagian besar orang. Tapi meski begitu sebab khasiatnya yang di percaya manjur untuk menyembuhkan penyakit. Maka banyak orang tetap memakai obat maupun terapi yang memakai hewan-hewan mnjijikan ini. Seperti apa saja obat dan terapi yang memakai binatang menjijikan ini, berikut ulasanya..
Cacing Tanah
Dengan bentuk badan yang panjang dan berlendir, banyak orang akan merasa jijik ketika melihat cacing. Apalagi binatang Invertebara hidup di dalam tanah dan bahkan memakan kotoran. Makara masuk akal jikalau kebanyakan orang menganggap binatang ini sebagai makhluk yang menjijikan.
Namun meski begitu dibalik penampilanya yang sring menciptakan orang merasa geli ini, cacing sesungguhnya meyimpan banyak sekali manfaat. Salah satunya ialah cacing sanggup menjaga kesubuhan tanah yang mempunyai imbas besar terhadap pertubuhan tanaman.
Selain itu binatang ini ternyata juga ampuh sebagai materi untuk menciptakan obat yang mancur. Kadar protein yang tinggi pada badan cacing ternyata sangat ampuh untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya typus, kolestrol, tekanan darah tinggi, nanah terusan pernapasan dan bahkan bisa menurunkan kadar gula adalam darah bagi pengidap diabetes. Karena itu tak heran jikalau banyak orang seringkali mencari pill berisi ekstrak daging cacing untuk mengobati penyakit mereka.
Tokek
Tokek merupakan binatang yang banyak ditemukan di wilayah tropis menyerupai Indonesia. Hewan yang mempunyai bunyi khas ini biasanya sanggup dengan gampang di jumpai pada dahan pohon atau bahkan atap rumah dan seringkali dianggap sebagai hama. Namun siapa sangka jikalau binatang yang juga sering dikaitkan dengan kemunculan makhluk mistik ini ternyata menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan.
Dalam banyak sekali pengobatan tradisional, daging tokek dipercaya ampuh untuk mengobati penyakit menyerupai asma, penyakit kulit hingga sebagai penambah staminya. Sahabat anehdidunia.com tak hanya hingga disitu dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor Wang dari Universitas Henan, China, ditemukan sebuah fakta menarik bahwa daging tokek ternyata bisa menjadi obat kanker dan HIV/AIDS.
Penelitian ini menemukan sebuah zat dalam badan tokek yang bisa menghambat pertubuhan sel tumor dan kanker. Zat ini juga sanggup menginduksi sl-sel tumor apoptosis (sl yang membunuh dirinya sendiri)m serta menekan lisan protein VEGF dan bFGF yang merupakan faktor penukung perkembangan kanker.
Sedangkan meski belum 100% terbukti secara ilmiah, ada beberapa penggalan badan tokek yang dipercaya bisa menjadi obat bagi AIDS, diantaranya pengecap tokek dengan catatan tokek harus mempunyai berat lebih dari tiga ons dan masih dalam keadaan hidup, serta empedu tokek yang telah mengalami kristalisasi. Dua penggalan badan tokek ini dipercaya bisa meningkatkan sistem kekebalan badan dan menekan pertumbuhan virus AIDS.
Katak
Meski tergolong sebagai binatang yang menjijikan, Katak sesungguhnya masi banyak dipakai sebagai materi makanan khususnya di wilayah Asia. Tapi selain yummy untuk dimakan katak sesungguhnya bisa juga dijadikan sebagai materi pengobatan. Meski banyak yang tak tahu daging katak bisa mengobati beberapa jenis penyakit seperti, kerusakan jantung, impotensi, bronkitis stroke hingga diabetes.
Selain itu dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 yang lalu, kandungan yang ada dalam kulit katak bahkan bisa menjadi obat untuk penyakit kanker. Sahabat anehdidunia.com temuan ini dikemukakan oleh para ilmuwan dari Queens University Belfast, yang kemudian juga memenangkan penghargaan pada ajang Medical Futures Innovation Awards di London pada Senin, 6 Juni 2011. Dalam penetitian ini uga di sebutkan jikalau seluruh penggalan katak bisa dipakai untuk mengobati setidaknya 70 jenis penyakit.
Undur-undur
Bagi yang tumbuh di kawasan pedesaan niscaya sudah tak asing lagi dengan binatang berjulukan undur-undur. Hewan yang biasanya menggali tanah sebagai sarangnya ini merupakan salah satu binatang yang biasa dipakai belum dewasa di pedesaan untuk bermain. Tapi sebab hidup dalam tanah banyak orang meganggap binatang ini kotor dan menjijikan. Namun meski begitu banyak orang tetap mencari binatang yang selalu berjalan mundur ini untuk di jadikan obat.
Sejak dulu masyarakat Indonesia sudah mengetahui jikalau binatang yang termasuk dalam golongan serangga ini sebagai obat yang manjur untuk penyakit seperti, Diabetes, hipertensi, asma, asam urat hingga hepatitis. Menurut penelitian yang ada dalam badan undur-undur terdapat kandungan insulin yang cukup tinggi, jadi sangat baik jikalau dikonsumsi oleh para pengidap diabetes. Selain itu bulu yang aada di badan undur-undur juga terbukti memberi khasiat pada pengidap asma, sebab itu binatang ini biasanya dimakan hidup-hidup semoga khasiatnya makin terasa.
Tarantula
Tarantula masuk sebagai salah satu binatang yang cukup eksotis, beberapa orang bahkan mempunyai phobia terhadap binatang berkaki delapan ini. Namun meski begitu binatang ini termasuk salah satu kudapan yang cukup terkenal di beberapa negara Asia diantaranya, Kamboja, Thailand, Filipina hingga China. Selain sisi Eksotinya binatang beracun yang satu ini ternyata juga bisa dipakai sebagai obat, khususnya bagi penderita kelainan otot dan saraf.
Salah satu spesies tarantula yang benama Chilian rose, berdasarkan beberapa peneitian mempunyai potensi untuk mengatasi penyakit distrofi otot. Distrofi Otot sendiri merupakan sebuah sindrom yang merusak serabut otot manusia. Para pengidap distrofi otot secara sedikit demi sedikit akan mulai kehilangan kemampuan ototnya dan mengalami kemuduran secara motorik. Hal ini bisa menjadikan seseorang mengalami kelumpuhan permanen.
Kandungan protein protein dalam badan tarantula ternyata sanggup membantu memperlampat proses pelemahan sel-sel otot bagi para pengidap distrofi otot. Temuan ini dipublikasikan oleh seorang ilmuwan asal University of Buffalo, berjulukan Frederick Sachs, PhD. Sahabat anehdidunia.com dalam penelitianya Frederick Sachs berhasil menghampat distrofi otot pada sebuah tikus laboratorium dan mengembalikan kekuatan ototnya. Dengan hasil ini kemungkinan besar duduk kasus distrofi otot pada insan juga bisa diobati dengan memakai protein dalam badan Tarantula.
Belatung
Jangankan melihat, mendengar namanya saja banyak orang sudah merasa jijik pada belatung. Larva lalat ini merupakan momok bagi banyak orang sebab merupakan binatang yang terkenal sebagai pemakan bangkai, termasuk manusia. Tapi dibalik kengerianya, binatang ini justru ampuh dalam membantu pasien diabetes untuk menghindari amputasi.
Bagi seorang pengidap diabetes, luka sedikit saja bisa menjadi sesuatu yang fatal, sebab tubuhnya sudah tak bisa lagi menyembuhkan diri. Makara seringkali ketika pengidap diabetes mengalami luka yang terbuka, maka luka tersebut akan menciptakan daging membusuk dan harus diamputasi. Namun duduk kasus ini sekarang sudah bisa teratasi sebab peneliti dari University of Hawaii, Honolulu pun menemukan cara untuk menyembuhkan luka akhir diabetes dengan memakai belatung.
Saat memakan daging ternyata belatung mengeluarkan sebuah zat yang bisa mencairkan jaringan yang mati dan menelanya. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh para peneliti di Hawai untuk menghentikan pembusukan pada luka pengidap diabetes. Untuk menyembuhkan luka ini pertama Dokter akan mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati dengan pisau bedah atau enzim. Metode yang disebut debridement berfungsi untuk membersikan luka.
Setelah itu sekitar seratus belatung dari spesies Lucilia sericata akan ditempelkan pada luka dan didiamkan selama 2 hari. semoga belatung ini tak lari dokter juga akan memasang semacam jaring atau stoking nilon. Saat inilah belatung akan memakan sisa jaringan yang mati dan menghambat pembusukan. Prosedur ini akan di ulangi sekitar lima atau enam kali hingga jaringan yang rusak benar-benar hilang. Saat jaringan yang rusak ini sudah hilang, maka luka yang ada mempunyai potensi yang lebih besar untuk mengering.
Refensi:
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1730124/terapi-belatung-sembuhkan-luka-akibat-diabetes
https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/khasiat-luar-biasa-tokek-dipercaya-bisa-bunuh-kanker-dan-aids-1601063.html
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3603481/jangan-kaget-6-hewan-menjijikkan-ini-punya-manfaat-untuk-kesehatan
https://manfaat.co.id/10-manfaat-daging-kodok-bagi-kesehatan