Tips

Edan, Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri Di Organ Hati Pasiennya

Pernahkah anda melihat orang yang mengukir namanya sendiri di batang pohon? Atau pernahkah anda melihat kawanan turis yang mencoret-coret tembok di kawasan wisata dengan namanya sendiri? Atau jangan-jangan anda sendiri pernah melakukannya? 

Walaupun tindakan tersebut terang merupakan tindakan yang kurang terpuji, nyatanya tetap saja ada yang nekat melakukannya. Pasalnya ada kepuasan sekaligus rasa banggsa tersendiri ketika namanya tercetak di kawasan yang dilihat oleh banyak orang.

Namun tindakan mereka nampaknya masih belum ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Simon Bramhall. Bagaimana tidak, laki-laki asal Inggris tersebut nekat mengukir namanya sendiri pada organ badan orang lain!

 Pernahkah anda melihat orang yang mengukir namanya sendiri di batang pohon Edan, Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri di Organ Hati Pasiennya

Semuanya bermula ketika pada tanggal 9 Februari 2013, Bramhall yang berprofesi sebagai dokter bedah dipercaya untuk melaksanakan operasi transplantasi atau pemasangan organ hati pada badan seorang pasien. Operasi tersebut berjalan tanpa kendala. Namun tanpa diketahui oleh sang pasien, Bramhall secara belakang layar menuliskan nama inisialnya sendiri pada organ hati tersebut.

Bramhall menggunakan sinar argon untuk menuliskan namanya tersebut. Dalam operasi, sinar argon lazimnya dipakai untuk menandai lokasi yang hendak dioperasi dan menghentikan pendarahan ketika operasi tengah berlangsung. Sinar argon sendiri dipakai alasannya sinar tersebut tidak menawarkan dampak negatif pada kerja organ badan dan bekas yang ditinggalkannya biasanya akan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Seusai melaksanakan tindakan gilanya tersebut, Bramhall ternyata masih merasa belum puas dan malah merasa ketagihan. Saat ia kembali dipercaya untuk melaksanakan operasi transplantasi hati pada tanggal 21 Agustus, ia kembali menuliskan inisialnya pada organ hati yang ditransplantasikan.

Dilaporkan Koleganya Sendiri

 Pernahkah anda melihat orang yang mengukir namanya sendiri di batang pohon Edan, Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri di Organ Hati Pasiennya

Namun layaknya bangkai yang dikubur namun mengakibatkan basi busuk. Tindakan Bramhall tersebut akhirnya terbongkar sehabis koleganya melaksanakan operasi susulan pada pasien yang dulu pernah ditangani Bramhall. Saat itulah kolega Bramhall tersebut merasa terkejut bukan kepalang ketika melihat ada inisial "SB” pada organ hati pasiennya.

Dokter yang menemukan inisial tersebut lalu melaporkan temuannya kepada pihak rumah sakit Queen Elizabeth di Birmingham. Di hadapan mereka, Bramhall akhirnya mengakui perbuatannya tersebut. Sebagai akibatnya, laki-laki berusia 54 tahun tersebut lantas dijatuhi eksekusi skorsing dan dihentikan menjalankan kiprahnya sebagai konsultan bedah untuk sementara waktu alasannya dianggap menyalahgunakan kiprahnya sebagai dokter bedah.

Namun ketika pihak rumah sakit masih melaksanakan penyelidikan atas tindakan Bramhall tersebut, Bramhall memutuskan untuk mundur dari jabatannya. Saat diwawancarai oleh wartawan pada waktu itu, Bramhall mengaku kalau keputusan pengunduran diri tersebut dilakukan atas keinginannya sendiri. Ia juga mengaku teledor alasannya sudah seenaknya menciptakan inisial pada organ badan orang lain.

“Saya sudah melaksanakan rapat dengan komisi disiplin pada tanggal 15 Mei. Saya tidak dipecat. Saya memutuskan pada tanggal 16 Mei kalau saya akan menyerahkan surat pernyataan saya. Rasanya agak agresif dan saya harus tetap melanjutkan hidup,” terang Bramhall.

Tindakan pihak rumah sakit menjatuhkan skorsing di lain pihak menerima proteksi dari Joyce Robins yang menangani problem keluhan pasien. “Yang kita bicarakan kini ini yaitu pasien. Bukan buku tanda tangan,” tegas Robins yang menganggap kalau tindakan Bramhall tersebut  sebagai bentuk pelanggaran berat.

Berurusan dengan Hukum

 Pernahkah anda melihat orang yang mengukir namanya sendiri di batang pohon Edan, Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri di Organ Hati Pasiennya

Namun pengunduran diri Bramhall tersebut tidak lantas menciptakan kasusnya usai. Pasalnya kini ia harus berurusan dengan pihak berwajib alasannya tindakannya bisa dianggap sebagai bentuk kekerasan fisik pada orang lain. Selama beberapa tahun berikutnya, proses penyelidikan dan peradilan terhadap Bramhall pun berlangsung.

“Kasus ini yaitu mengenai tindakannya dalam dua peristiwa, tanpa sepengetahuan para pasiennya dan tanpa ada latar belakang medis di baliknya, untuk mengukir nama inisialnya sendiri pada permukaan organ ahti yang gres ditransplantasikan,” kata jaksa penuntut Tony Badenoch yang mengklaim kalau tindakan Bramhall tersebut mengakibatkan salah seorang pasiennya mengalami luka psikologis.

“Tuan Bramhall sudah bekerja begitu keras dan menggunakan semua kemampuan yang ia miliki untuk menuntaskan operasinya. Pada selesai operasi, ia melaksanakan biopsi hati dengan sinar argon, dan memakainya untuk menuliskan nama inisialnya,” tambah Badenoch.

“Dia tahu kalau tindakannya tidak akan mengakibatkan rasa sakit pada pasien. Dia juga menyampaikan kalau tindakan ini aslinya naif dan sinting. Sebuah tindakan tanpa pertimbangan untuk mengurangi ketegangan yang sudah tercipta,” papar Balenoch lagi. 

“(Kasus ini) tergolong tidak lazim dan rumit. Baik dalam konteks testimoni yang diberikan oleh pakar kesehatan dan dalam konteks aturan itu sendiri... Pernyataan bersalah yang dibuatnya kini memperlihatkan kalau apa yang dilakukan olehnya bukan hanya salah secara sopan santun kedokteran, tetapi juga salah secara hukum,” pungkas Balenoch.

Hal senada juga diungkapkan oleh Elizabeth Reid dari forum kejaksaan negara. “Tindakannya yaitu pelanggaran yang dilakukan kepada pasien yang sedang berada dalam kondisi terbius, benar-benar tidak perlu dilakukan, dan dilakukan secara bebas dan sengaja olehnya,” terang Reid.

Di hadapan hakim, salah seorang perawat mengaku memergoki keberadaan inisial tersebut dan lalu menanyakannya secara eksklusif kepada Bramhall. Bramhall dengan besar hati lalu menjawab kalau dialah yang menciptakan inisial tersebut. Saat ditanya oleh hakim, Bramhall juga mengaku kalau ia hanya memerlukan waktu beberapa detik untuk menciptakan inisial tersebut.

Jatuhnya Vonis Pengadilan

 Pernahkah anda melihat orang yang mengukir namanya sendiri di batang pohon Edan, Dokter Ini Ukir Namanya Sendiri di Organ Hati Pasiennya

Dengan mempertimbangkan masukan dan bukti yang sudah diberikan, hakim Paul Farrer pada bulan Januari 2018 lalu memutuskan kalau Bramhall tidak akan dijatuhi aturan penjara atas perbuatannya ini. Sebagai gantinya, Bramhall diharuskan melaksanakan praktik kedokteran selama 120 jam tanpa dibayar.

“Kedua operasi kawasan berlangsungnya insiden ini berjalan panjang dan rumit. Saya mendapatkan kenyataan kalau dalam kedua insiden tersebut, anda merasa lelah dan tertekan, dan saya mendapatkan kenyataan kalau hal tersebut mungkin turut mempengaruhi budi mental anda. Namun tindakan ini tetaplah bisa digolongkan sebagai arogansi seorang profesional yang begitu besar sehingga bisa dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran hukum,” kata Farrer ketika menjatuhkan vonis hukumannya.

Beberapa bulan sebelum pengadilan menjatuhkan vonis tersebut, Bramhall juga sempat mendapatkan peringatan keras dari Dewan Medis Umum pada bulan Februari 2017. Pasalnya berdasarkan mereka, tindakan Bramhall tersebut merupakan bentuk penyalahgunaan wewenang seorang dokter. “Kendati pelanggaran ini tergolong tidak begitu serius... kami tetap merasa perlu untuk mengeluarkan peringatan resmi,” kata Dewan Medis Umum pada waktu itu.

Pihak rumah sakit Queen Elizabeth kawasan Bramhall dulunya bekerja juga turut mengeluarkan pernyataan resmi demi menjaga nama baik instansi. “Tuan Bramhall sudah melaksanakan kesalahan dalam situasi klinis yang rumit dan sudah ditangani oleh otoritas yang berwenang... Kami bisa menjamin kalau (peristiwa ini) tidak akan mempengaruhi kualitas layanan kami kepada para pasien,” tegas pihak rumah sakit.

Tidak semua pihak melontarkan pernyataan yang memojokkan Bramhall. Salah seorang bekas pasiennya yang berjulukan Tracy Scriven merasa kalau tindakan Bramhall tersebut bukanlah tindakan yang tak termaafkan. “Saya tidak akan peduli kalau ia melakukannya pada saya. Dia sudah menyelamatkan nyawa saya,” kata Scriven.

Sebelum terjerat masalah ini, Bramhall sendiri memang mempunyai reputasi yang cukup harum. Pasalnya pada tahun 2010 silam, ia berhasil melaksanakan operasi transplantasi hati dengan menggunakan organ hati yang diambil dari korban kecelakaan pesawat di bandara kota Birmingham. Semoga saja insiden ini bisa dijadikan pelajaran oleh Bramhall agar tidak kembali bertindak melampaui batas kendati sudah menyelamatkan nyawa banyak orang.

Credit rujukan :
https://www.theguardian.com/uk-news/2018/jan/12/surgeon-burned-initials-livers-two-patients-fined-simon-bramhall-assault-transplant
https://www.theguardian.com/uk-news/2017/dec/13/surgeon-admits-marking-his-initials-on-the-livers-of-two-patients

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel