Tips

Cerita Kelam Di Balik Taman Hiburan Yang Sudah Tutup

Mendengar soal taman hiburan, maka orang lazimnya bakal eksklusif membayangkan suatu daerah yang penuh dengan wahana-wahana permainan yang menyenangkan. Sayangnya tidak semua taman hiburan mempunyai kesan demikian. Ada pula taman hiburan yang justru lebih diingat sebagai daerah yang suram akhir peristiwa-peristiwa tragis yang pernah mengambil daerah di sana. Berikut ini ialah 5 teladan taman hiburan macam itu.

Taman Hiburan Lake Shawnee, AS

 maka orang lazimnya bakal eksklusif membayangkan suatu daerah yang penuh dengan wahana Cerita Kelam Di Balik Taman Hiburan yang Sudah Tutup

Kondisi wahana-wahana di Taman Hiburan Lake Shawnee yang sudah berkarat dan tidak terurus menjadi saksi bisu kalau di daerah ini, pernah berdiri taman hiburan yang kini sudah tidak beroperasi. Namun jauh sebelum taman hiburan didirikan di daerah tersebut, lokasi yang sama sudah dikenal dengan keangkerannya.

Sebelum taman hiburan ini didirikan, lokasi yang sama diketahui pernah dipakai sebagai daerah pemakaman orang-orang Indian setempat. Arkeolog pernah menemukan 13 jasad insan di daerah tersebut di mana sebagian besarnya ialah anak-anak.

Namun inovasi tersebut mungkin tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan kisah yang menimpa keluarga Mitchell Clay pada periode ke-18. Sahabat anehdidunia.com Clay ialah orang Eropa pertama yang bermukim di wilayah tersebut di mana wilayah yang sama diketahui masih banyak dihuni oleh suku Indian Shawnee.

Saat Clay sedang pergi ke kota, kawanan Indian mengepung 3 anak Clay yang sedang bekerja di ladang. Bartley menjadi korban pertama setelah ia tewas ditembak. Mendengar bunyi tembakan, saudari Bartley yang berjulukan Tabitha kemudian eksklusif berlari ke arah sumber suara. Namun ia eksklusif dicegat oleh kawanan Indian tadi dan tewas dibunuh dengan cara ditusuk.

Setelah Tabitha meninggal, kawanan Indian tadi masih belum puas. Mereka memotong-motong jenazah Tabitha dan mengambil potongan kulit kepalanya. Nasib yang tak kalah naas kemudian turut menimpa Ezekiel. Ia ditangkap dan dibakar hidup-hidup oleh kawanan Indian.

Entah ada hubungannya atau tidak, namun insiden naas kemudian banyak terjadi di Taman Hiburan Lake Shawnee. Setidaknya 6 orang dilaporkan pernah meninggal di taman hiburan tersebut. Karena taman hiburan tersebut dianggap tidak menguntungkan lagi, taman itu pun ditutup pada tahun 1966. Menurut legalisasi warga sekitar, taman tersebut konon masih dihantui hingga sekarang.

Gulliver’s Kingdom, Jepang

 maka orang lazimnya bakal eksklusif membayangkan suatu daerah yang penuh dengan wahana Cerita Kelam Di Balik Taman Hiburan yang Sudah Tutup

Jepang populer dengan ide-idenya yang unik dan terkesan nyeleneh. Hal tersebut juga berlaku untuk sektor taman hiburan. Di kaki Gunung Fuji, pernah berdiri taman hiburan yang berjulukan Gulliver’s Kingdom (Kerajaan Gulliver).

Taman hiburan tersebut memperoleh namanya dari Gulliver, tokoh utama dalam dongeng hasil karya Jonathan Swift. Di dalam dongengnya, Gulliver yang aslinya insan normal diceritakan terdampar di negeri liliput sehingga dirinya seakan-akan nampak menyerupai raksasa di negeri tersebut.

Di taman hiburan Gulliver’s Kingdom sendiri, terdapat patung raksasa Gulliver sepanjang 5 meter sehingga pengunjung taman ini seakan-akan nampak menyerupai liliput di hadapan Gulliver. Bagi sebagian orang, keberadaan patung sebesar itu mungkin justru malah bakal menjadikan kesan menakutkan.

Namun kisah menyeramkan terkait Gulliver’s Kingdom belum berhenti hingga di sana. Taman hiburan ini dibangun sempurna di erat Hutan Aokigahara, hutan yang kerap dipakai sebagai daerah untuk bunuh diri. 

Gulliver’s Kingdom juga berlokasi di erat desa Kamikuishiki. Sahabat anehdidunia.com desa tersebut di masa kemudian pernah dipakai oleh kelompok teroris lokal Aum Shinrikyo sebagai markas diam-diam dan gudang senjata kimia. Menurut legalisasi warga sekitar dan pengunjung taman, aroma gas kimia masih sering tercium dari permukaan tanah di taman hiburan tersebut.

Nasib suram sendiri pada hasilnya menimpa Gulliver’s Kingdom setelah taman hiburan tersebut dihancurkan pada tahun 2007. Kendati taman hiburan tersebut kini sudah tidak ada, namun jejak-jejaknya masih sanggup ditelusuri dalam wujud foto. 

Joyland, AS

 maka orang lazimnya bakal eksklusif membayangkan suatu daerah yang penuh dengan wahana Cerita Kelam Di Balik Taman Hiburan yang Sudah Tutup

Saat Joyland pertama kali dibuka pada tahun 1942, Joyland menjadi salah satu taman hiburan terbesar di AS penggalan barat. Selain mempunyai wahana-wahana permainan menyerupai roller coaster dan bianglala, Joyland juga kerap dipakai untuk menggelar acara-acara luar ruangan menyerupai konser, karnaval, dan festival.

Namun di taman hiburan ini pulalah, pernah terjadi peristiwa-peristiwa tragis. Pada tahun 1982, seorang pegawai Joyland yang berjulukan Michael King ditusuk oleh 4 orang cowok yang masuk ke taman hiburan ketika sudah tutup. Sahabat anehdidunia.com polisi berhasil menangkap keempat pelaku, namun hanya 2 orang yang dieksekusi alasannya ialah 2 orang lainnya masih di bawah umur.

Pasca insiden tersebut, Joyland tetap beroperasi menyerupai biasa. Namun bencana masih belum berhenti. Pada tahun 2004, giliran seorang teknisi taman hiburan yang kehilangan nyawanya setelah ia ditabrak roller coaster. Sesudah itu, Joyland dilanda duduk kasus sengketa dan krisis keuangan sebelum hasilnya benar-benar ditutup.

Magic Harbor, AS

 maka orang lazimnya bakal eksklusif membayangkan suatu daerah yang penuh dengan wahana Cerita Kelam Di Balik Taman Hiburan yang Sudah Tutup

Sepintas, Magic Harbor merupakan daerah yang menyenangkan alasannya ialah taman hiburan ini penuh dengan aneka wahana hiburan menyerupai roller coaster, bumper car, mesin ding dong, labirin, dan masih banyak lagi. Namun kombinasi dari duduk kasus keuangan, pergantian kepemilikan, dan kasus-kasus maut yang terjadi di Magic Harbor mengakibatkan taman hiburan ini gagal memenuhi kesuksesan yang diharapkan.

Tahun 1976, Harry Koch selaku pemilik Magic Harbor tewas setelah dirinya ditembak oleh Franklin Loftis. Dalam insiden tersebut, putra angkat Koch juga turut menjadi korban tewas. Awalnya pelaku pembunuhan ini tidak diketahui hingga beberapa tahun kemudian sebelum Loftis hasilnya dinyatakan bersalah. Loftis diketahui melaksanakan pembunuhan alasannya ialah ia ingin mendapat honor yang lebih layak.

Sesudah itu, Magic Harbor sempat ditutup sebelum kemudian dibeli oleh Geoffrey Thompson, pengusaha taman hiburan asal Eropa. Namun bencana kembali terjadi ketika Magic Harbor berada di bawah pengelolaan Thompson. Pada tahun 1984, Sherri Lynn Depew yang gres berusia 13 tahun tewas setelah ia terlempar dari roller coaster.

Peristiwa tersebut mengakibatkan reputasi Magic Harbor terkontaminasi sehingga taman hiburan itu pun kian sepi hingga hasilnya benar-benar ditutup pada tahun 90-an. Sesudah itu, Magic Harbor dibeli oleh perusahaan perkemahan dan seluruh wahananya dihancurkan.

Taman Hiburan Pripyat, Ukraina

 maka orang lazimnya bakal eksklusif membayangkan suatu daerah yang penuh dengan wahana Cerita Kelam Di Balik Taman Hiburan yang Sudah Tutup

Dibandingkan taman-taman hiburan lainnya, Taman Hiburan Pripyat sanggup dibilang mempunyai nasib yang paling tragis alasannya ialah taman hiburan ini harus ditutup sebelum sempat dibuka secara resmi. Taman hiburan ini awalnya bakal dibuka untuk umum pada tanggal 1 Mei 1986. 

Namun hanya 5 hari sebelum Taman Hiburan Pripyat benar-benar dibuka, insiden besar terjadi. Reaktor nuklir Chernobyl yang berlokasi tidak jauh dari sana mengalami kebocoran sehingga penduduk Pripyat dan sekitarnya terpaksa mengungsi.

Ada rumor yang menyampaikan bahwa taman hiburan ini bahwasanya sempat dibuka untuk umum selama sehari pada tanggal 27 April 1986. Namun alasan kenapa taman hiburan tersebut dibuka ialah untuk memberi kesenangan sementara kepada penduduk sekitar. Pasalnya setelah itu, mereka diperintahkan untuk pergi meninggalkan daerah tinggalnya dan tidak pernah kembali akhir adanya bahaya radiasi dari reaktor terdekat.

Taman Hiburan Pripyat beserta wahana-wahana penyusunnya masih ada hingga sekarang. Namun alasannya ialah tidak ada lagi yang mengelola taman hiburan ini, taman hiburan itupun nampak berada dalam kondisi terbengkalai. Sahabat anehdidunia.com sekarang, taman hiburan ini dikunjungi oleh turis yang ingin melihat secara eksklusif bagaimana kondisi Pripyat setelah ditinggalkan oleh penduduknya.

referensi:
https://www.urbex.nl/pripyat/
https://listverse.com/2019/09/21/abandoned-amusement-theme-parks/
https://www.facebook.com/groups/50422812298/permalink/10155325525192299/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel