Kasus Asing Peristiwa Besar Yang Di Sebabkan Oleh Makanan
Saat mendengar wacana bencana, biasanya yang pertama kali terlintas di benak kita ialah sesuatu yang berafiliasi dengan alam, sepert?i contohnya gempa bumi, banjir, gunung meletus atau bahkan tsunami. Bencana sendiri sejatinya merupakan sebuah ungkapan untuk menggambarkan suatu insiden yang menjadikan kerusakan dalam skala besari pada sebuah tempat, serta menelan banyak korban. Karena itu selain tragedi alam, bahwasanya insiden yang menjadikan kerusakan besar dan banyak korban juga termasuk dalam kategori bencana.
Dalam sejarahnya sendiri tragedi yang banyak merugikan umat insan sering kali justru muncul lantaran ulah tangan insan itu sendiri. Seperti contohnya kecelakaan industri, eksperimen kimia yang menghasilkan limbah beracun atau bahkan perang yang menelan jutaan korban jiwa dan kerusakan yang luar biasa.
Tapi pernahkah sobat anehdidunia.com mendengar soal tragedi yang disebabkan oleh makanan? Agak terdengar gila memang namun percaya atau tidak di dunia ini pernah terjadi tragedi besar yang bersumber dari makanan. Beberapa tragedi yang disebabkan oleh masakan ini bahkan sanggup masuk dalam kategori tragedi besar lantaran ada yang bahkan mirip dengan tsunami dan gunung meletus. Kisah dari beberapa tragedi tak lazim inilah yang kali ini akan anehdidunia.com bagikan kisahnya dalam Bencana Besar Akibat Makanan, versi anehdidunia.com
Banjir Tetes Gula (Molase) - Boston
Musim panas tahun 1919, ekspresi dominan ialah ekspresi dominan panas yang tak akan terlupakan bagi warga Boston. Namun sayangnya kenangan akan ekspresi dominan panas pada tahun 1919 ini sayanya bukanlah kenagan yang indah, bagaimana tidak pada siang hari yang terik itu mereka harus menghadapi sebuah tragedi yang tak biasa. Siang itu mirip biasanya warga kota Boston sedang menikmati liburan ekspresi dominan panas mirip biasa, dengan bersantai bersama keluarga atau sekedar berjalan-jalan di kota, hingga sebuah bunyi ledakan yang keras terjadi di susul dengan hujan cairan berwarna hitam dan berbau bagus yang kemudian membanjiri kota. Cairan misterius ini sendiri rupanya ialah Molase atau kita lebih mengenalnya sebagai "Tetes Gula." Molase sendiri merupakan produk sampingan hasil dari produksi gula tebu dan bit yang biasanya dimanfaatkan dalam produksi suplemen buatan, msg, alkohol bahkan hingga etanol.
Tapi bagaimana cairan lengket ini sanggup membanjiri kota Boston pada siang itu? Rupanya banjir molase ini terjadi jawaban meledaknya tangki penampungan di pabrik Purity Distilling Company, suhu udara yang pada hari itu rupanya menciptakan tangki penampungan yang berisi kurang lebih 8,7 juta liter molase mengembang dan kemudian meledak. Sahabat anehdidunia.com ledakan ini memuntahkan cairan molase memporak-porandakan seluruh pabrik dan bangunan-bangunan di sekitarnya juga ikut tersapu banjir cairan lengket ini. Selain menjadikan kerusakan yang cukup besar, banjir ini juga tercatat menelan 21 korban jiwa dan lebih dari 150 orang terluka.
Besarnya ledakan yang terjadi pada dikala itu juga menciptakan gelombang bajir cairan gula ini menyebar hingga pelabuhan dan juga merusak jalur pelintasan Kereta Api Boston yang berada di kawasan sekitar pabrik. Menurut pemeriksaan yang ada, kecelakaan ini sendiri terjadi jawaban kualitas tangki penyimpanan yang jelek serta efek faktor cuaca yang sangan panas pada hari itu.
Menurut warga sekitar sesudah insiden ini, selama beberapa bulan kemudian amis bagus dari sisa banjir molase ini masih sanggup tercium dengan kuat. Baru sesudah satu tahun amis bagus tersebut perlahan mulai menghilang, meski begitu berdasarkan legenda yang ada amis bagus ini masih sanggup tercium di sisa-sisa puing di sekitar pabrik hingga beberapa tahun kemudian. Karena itu pemerintah setempat bahkan menciptakan plakat khusus untuk memperingati tragedi gila ini.
Tsunami Bir - Inggris
Orang Inggris dan Bir ialah sesuatu yang tak sanggup dipisahkan, negara yang terkenal dengan sepakbolanya ini bahkan terkenal sebagai negara dengan tingkat konsumsi bir terbesar di dunia. Kebiasaan orang Inggris mengkomsumsi bir sendiri bukanlah hal yang baru, mereka sudah gemar mengkonsumsi minuman beralkohol hasil dari fermentasi gandum ini semenjak berabad-abad yang lalu. Kecintaan orang Inggris pada bir bahkan memunculkan istilah bahwa orang Inggris sanggup karam dalam bir yang mereka konsumsi selama satu tahun. Ungkapan ini rupanya bukan hanya imajinasi saja, karenya nyatanya orang Inggris memang pernah karam dalam lautan bir dalam sebuar tragedi gila yang terjadi di London pada tahun 1814 silam.
Peristiwa tersebut terjadi pada 17 oktober 1814, ketika sebuah distrik miskin di kota london tiba-tiba saja digulung oleh sebuah gelombang besar bir yang menyapu segala sesuatu yang ada di Great Russell Street. Bencana gila ini sendiri rupanya di picu oleh pecahnya salah satu tong bir yang ada di perusahaan bir Meux and Co. Brewery. Saat itu salah satu cincin logam yang biasa dipakai untuk penahan tong bir tiba-tiba pecah dan secara misterius memicu reaksi berantai hingga seluruh tong bir yang ada di pabrik tersebut satu persatu meledak. Aakibat insiden ini sekitar 1,47 liter bir tumpah dan merobohkan dinding pabrik sebelum akhirnya menyapu perkampungan yang ada di sekitar pabrik.
Menurut laporan yang ada insiden ini mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan yang ada di sekitar lokasi dan mewaskan setidaknya 8 orang, termasuk seorang pelayan kafetaria yang ada tetap di samping pabrik. Kebanyakan korban tewas ini berada di gang kecil di bersahabat pabrik dan terjebak dalam derasnya arus tsunami bir ini. Meski sesudah insiden ini warga yang ada di sekitar lokasi insiden masih ada yang menyempatkan diri untuk menikmati bir gratis yang masih tersisa di sekitar reruntuhan yang ada di Great Russell Street.
Bencana Puding Tapioka - Wales
Pada tahun 1972, sebuah kapal barang asal Swiss yang berjulukan The Cassarate nyaris saja karam sesudah tak sengaja memasak puding tapioka di lambung kapalnya. Tangker ini bahwasanya hanya mengangkut kayu dan biji-bijian menuju Wales, sebelum sebuah kebakaran mulai terjadi di geladak penyimpanan kayu. Kebakaran yang terjadi di tengah maritim ini menyebar dengan cukup cepat, hingga para kru harus terus menyiram geladak yang terbakar selama kurang lebih 25 hari untuk mencegah api meluas.
Namun sayangnya apa yang mereka lakukan ini justru mengundang tragedi lain, lantaran siraman air ini justru merembes ke geladak di bawahnya yang menyimpan biji tapioka. Kombilasi dari panas yang disebabkan oleh kebakaran dan air yang mulai mendidih ternyata secara perlahan mulai memasak biji tapioka menjadi cairan kental yang mirim dengan puding. Cairan ini secara masif bertambah banyak lantaran biji tapiokan yang terus berkembang sesudah terendam air. Sahabat anehdidunia.com saat itu jumlah puding tapioka yang ada diperkirakan cukup untuk memberi makan satu juta orang. Dengan jumlah ini tak hanya kapal yang menjadi semakin berat namun juga lambung kapal terancam akan meledak lantaran tekanan dari tapioka yang terus berkembang. Hal ini tentunya sanggup menjadikan kapal karam kapan saja dikala sudah tak sanggup menampung luapan puding tapioka yang terus bekembang.
Untungnya kapal tangker ini berhasil mencapai pelabuhan di kota Crdiff, Wales sebelum tragedi yang lebih besar terjadi. Di pelabuhan ini para petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil memadamkan api yang memperabukan geladak tempat penyimpanan kayu. Namun sesudah berhasil memadamkan api, mereka sekarang harus berurusan dengan problem lain yaitu lautan puding tapioka yang ada di lambung kapal. Menurut laporan yang ada jumlah puding tapioka yang ada di lambung kapal The Cassarate ini mencapai kurang lebih 500 truk dan butuh berhari-hari untuk mengangkutnya.
Neraka Biru - Skotlandia
Wiski merupakan salah satu jenis minuman beralkohol yang terkenal dan banyak di sukai orang. Minuman khas asal Skotlandia dikenal mempunyai kualitas yang cukup tinggi dan dikenal akan semakin yummy bila di simpan dalam waktu yang lama. Selain rasanya salah satu tolak ukur kualitas wiski ialah sifatnya yang gampang terbakar jawaban kadar alkohornya yang lumayang tinggi. Namun siapa sangka bila kualitas wiski yang tinggi ini justru menjadi penyebab salah satu tragedi terburuk dalam sejarah Skotlandia. Peristiwa yang dikenal dengan sebutan "Blue Hell" atau "Neraka Biru" terjadi di kota Glasgow pada tahun 1960, ketika satu drum besar penyimpanan wiski yang ada di gudang milik perusahaan penyulingan Arbuckle, Smith, and Co, secara misterius meledak mirip bom. Ledakan ini kemudian memicu reaksi berantai lantaran gudang ini seniri menyimpan kurang lebih 3,8 juta liter wiski dan 117 liter rum. Banyaknya alkohol yang ada memicu ledakan besar yang menghancurkan gudang dan beberapa bangunan di sekitarnya.
Selain itu ledakan ini juga memuntahkan puing-puing bangunan ke wilayah yang ada di sekitar lokasi gudang. Puing-puing yang bercampur dengan alkohol ini kemudian memicu kebakaran besar nyaris di seluruh kepingan kota. Pada dikala itu nyala api berwarna biru nyaris sanggup terlihat di seluruh penjuru kota. Api ini sendiri berasal dari puing-puing sisa bangunan dan tong bir yang bercampur dengan alkohol. Untuk mengatasi kebakaran andal ini, setidaknya 400 petugas kebakaran dikerahkan ketempat insiden yang kala itu konon terlihat mirip neraka dengan api bewarna biru yang tersebar hampir di semua tempat.Dalam insiden yang tercatat sebagai tragedi kebakaran terbesar di tanah britania ini, setidaknya 19 orang pemadam kebakaran tewas jawaban terkena reruntuhan bangunan dan kelelahan jawaban upaya pemadaman api yang membutuhkan waktu hingga satu minggu.
Ledakan Pabrik Makanan Hewan - Australia
Pada tahun 2003 yaang kemudian warga di desa Gunnedah, Australia tiba-tiba dikejutkan oleh serangkaian ledakan besar yang disusul oleh gempa bumi yang terasa hingga radius 20 kilometer. Ledakan ini rupanya berasal sebuah pabrik masakan binatang yang secara tiba-tiba meledak. Akibat ledakan ini setidaknya 10 bangunan hancur dan ratusan rumah mengalami kerusakan jawaban terkena puing-puing pabrik yang terlepar jawaban imbas dari ledakan yang terjadi. Warga yang berada di bersahabat lokasi insiden dikala itu menggambarkan bila kondisi dikala itu tak ubahnya mirip zona perang jawaban banyaknya puing-puing bangunan yang berserakan.
Ledakan ini sendiri dipicu oleh bocornya pipa gas yang kemudian memicu serangkaian ledakan dalam pabrik sebelum akhirnya sebuah ledakan besar ibarat jamur raksasa terjadi. Munculnya jamur raksasa ini sendiri merupakan hasil dari panasnya api dikala kebakaran dan material pembuatan masakan yang merupakan tepung gandum. Ledakan besar inilah yang menjadikan kerusakan besar disekitar wilayah pabrik. Puluhan Kebakaran dikerahkan untuk mengatasi tragedi ini namun meski begitu serangkaian ledakan terus terjadi sepanjang malam hingga pemerintah setempat tetapkan untuk mengevakuasi warga. Untungnya insiden ini tak menelan korban sama sekali, hanya saja kerugian yang materi yang ada diperkirakan mencapai lebih dari 10 juta dollar, dengan nilai ini ledakan pada pabrik masakan binatang di Gunedah mungkin ialah tragedi paling mahal yang melibatkan makanan.
Bom Tepung - Amerika
Tepung ialah salah satu materi masakan pokok yang banyak dipakai orang ketika memasak, mulai dari menciptakan roti atau sekedar materi untuk menciptakan gorengan. Tapi meski terlihat tak berbahaya, tepung bahwasanya sanggup dipakai sebagai materi dasar pembuatan bom. Material tepung yang ringan dan gampang terbakar dalam kondisi tertentu sanggup memicu ledakanl bila tersulut api. Saat serbuk tepung tersebar dalam ruangan tertutup mirip gudang atau bahkan hanya sebuah kaleng dan tersulut oleh api, maka sanggup memicu ledakan jawaban reaksi berantai dari serbuk terbakar dengan sangat cepat. Reaksi inilah yang mengakibatkan tekanan udara yang cukup besar lengan berkuasa jawaban terbakarnya oksigen yang ada dalam ruangan, hingga mirip mirip ledakan bom.
Hal inilah yang di Minneapolis pada tahun 1878 silam, dikala itu sebuah ledakan besar tiba-tiba mengguncang kota. Ledakan ini rupanya berasal dari sebuah pabrik tepung berjulukan Washburn A, berdasarkan saksi mata dikala ledakan terjadi terlihat bola api raksasa muncul dari dalam pabrik berlantai tujuh itu. Tak usang sesudah ledakan pabrik itu hancur hingga hanya tersisa puing-puing saja.
Tapi bagaimana ledakan besar itu sanggup muncul dari pabrik tepung yang terlihat biasa saja ini? Rupanya tragedi ini dipicu oleh sebuah kebakaran kecil dikala masa pergantian shift. Kebakaran ini luput dari mata para pekerja pabrik yang dikala itu sedang berganti shift, akhirnya hanya butuh beberapa menit untuk api menyebar hingga ke gudang bawah tanah yang dipakai untuk menyimpan stok tepung. Tak usang kemudian api pribadi memicu serangkaian ledakan jawaban reaksi bom tepung. Ledakan ini semakin usang semakin besar hingga pada puncaknya sebuah ledakan besar terjadi dan menghancurkan seluruh bangunan pabrik. Menurut kesaksian warga di sekitar lokasi kejadian, dikala ledakan terjadi mereka bahkan getaran layaknya gempa bumi jawaban besarnya guncangan yang diakibatkan oleh gempa. Dalam insiden ledakan ini sendiri 4 orang pekerja pabrik dikabarkan tewas jawaban tak sempat melarikan diri dikala ledakan terjadi sementara puluhan lainya mengalami lukan bakar. Ledakan pada pabrik di Washbur A ini sendiri hinnga sekarang masih tercacat sebagai salah satu ledakan Bom Tepung terbesar yang pernah ada dalam sejarah.
Sahabat anehdidunia.com itulah beberapa tragedi besar yang diakibatkan oleh makanan, dari perkara ini kita sanggup berguru bahwa tragedi sanggup tiba dari mana saja. Kaprikornus alangkah baiknya bila kita tetap waspada dan selalu menjaga keselamatan. Oh ya kalau kalian menyukai artikel ini jangan lupa like and share ya..
Referensi:
http://listverse.com/2019/04/19/10-catastrophes-caused-by-food/