Tips

Tempat Wisata Ini Populer Sebagai Daerah Bunuh Diri

Manusia normalnya ingin hidup selama mungkin. Namun ketika seseorang sudah merasa begitu frustrasi akan dilema yang menimpanya, tidak jarang orang tersebut malah melaksanakan bunuh diri supaya dapat segera terlepas dari dilema hidupnya. Sejumah orang melaksanakan bunuh diri di dalam kediamannya sendiri. Namun ada pula yang mengakhiri hidupnya di tempat umum, termasuk tempat wisata. Berikut ini yaitu beberapa lokasi alamiah yang kerap dipakai oleh penduduk setempat sebagai tempat bunuh diri.

Beachy Head

 Manusia normalnya ingin hidup selama mungkin Tempat Wisata Ini Terkenal Sebagai Tempat Bunuh Diri

Beachy Head yaitu sebutan untuk suatu tebing curam yang terletak di daerah Sussex Timur, Inggris selatan. Tebing yang terletak di tepi maritim ini mempunyai ketinggian mencapai 162 meter di atas permukaan laut. Saat cuaca tengah berkabut, tebing ini nampak ibarat daratan yang melayang di atas awan. Pemandangan menakjubkan yang dimiliki oleh tempat ini lantas menciptakan banyak wisatawan yang mengunjungi Beach Head.

Pesona yang dimiliki oleh Beachy Head di lain pihak juga menjadi penyebab mengapa tempat ini kerap dikunjungi oleh orang-orang yang hendak mengakhiri hidupnya. Mereka yang hendak bunuh diri akan melompat dari tebing dan terjun sejauh ratusan meter sampai kemudian menghantam laut. Arus maritim kemudian akan menelan badan dari orang malang tersebut.

Sekitar 20 perkara bunuh diri dilaporkan terjadi di Beachy Head setiap tahunnya. Karena tempat ini begitu sering dipakai untuk bunuh diri, penduduk kota Eastbourne yang terletak tidak jauh dari Beachy Head pun menjadi semakin sigap dalam mengenali ciri-ciri orang yang  mengatakan niat bunuh diri. Mulai dari supir taksi sampai pengelola kedai setempat.

Seringnya Beachy Head menjadi tempat bunuh diri turut menarik perhatian organisasi lokal Samaritan. Setiap harinya, anggota Samaritan akan berpatroli secara terpola untuk mencari tahu apakah ada orang yang mencoba bunuh diri di Beachy Head.

Air Terjun Niagara

 Manusia normalnya ingin hidup selama mungkin Tempat Wisata Ini Terkenal Sebagai Tempat Bunuh Diri

Jika bicara soal air terjun, maka Niagara menjadi salah satu yang paling terkenal. Berkat ukurannya yang begitu besar, Niagara pun bakal selalu memukau perhatian siapapun. Tidak mengherankan kalau kemudian teladas yang terletak di perbatasan AS dan Kanada ini pun ramai dikunjungi oleh wisatawan setiap harinya.

Namun di balik kemegahan yang dimilikinya, Niagara juga mempunyai sisi kelam. Air terjun ini kerap dipakai oleh orang untuk bunuh diri. Saat mendengar ada yang terjun dari Air Terjun Niagara, mungkin sebagian dari anda akan membayangkan adegan-adegan jenaka di film kartun di mana karakternya terjun ke bawah teladas sambil menaiki tong kayu.

Kenyataan yang ada di lapangan sayangnya sama sekali tidak selucu dengan yang muncul di film kartun. Sebanyak 20 sampai 40 orang dikabarkan kehilangan nyawanya di Air Terjun Niagara setiap tahunnya. Diperkirakan sudah ada lebih dari 5.000 jenazah insan yang ditemukan di dasar Air Terjun Niagara antara tahun 1850 sampai 2011.

Upaya untuk mengurangi perkara bunuh diri di Niagara sulit dilakukan alasannya yaitu teladas ini mempunyai begitu banyak titik yang dapat dimanfaatkan oleh orang untuk bunuh diri. Mulai dari tebing yang ada di sisi sungai, sampai arus berpengaruh yang ditimbulkan oleh teladas itu sendiri.

The Gap

 Manusia normalnya ingin hidup selama mungkin Tempat Wisata Ini Terkenal Sebagai Tempat Bunuh Diri

Bukan hanya Inggris yang mempunyai tebing maritim yang kerap dipakai untuk bunuh diri. Australia yang terletak ribuan kilometer jauhnya juga mempunyai tempat demikian. Tempat tersebut yaitu The Gap (Celah), sebuah tebing maritim curam yang terletak di sebelah timur kota Sydney. Setiap tahunnya, ada banyak orang yang kehilangan nyawanya dengan cara terjun dari atas The Gap.

Seringnya The Gap dijadikan tempat bunuh diri lantas menciptakan warga lokal kian awas terhadap orang-orang yang mengatakan tingkah laris janggal layaknya orang yang ingin bunuh diri. Untuk mencegah orang-orang terjun dari atas The Gap, tempat ini dipasangi dengan pagar pelindung dan kamera pengawas.

Namun memasang perangkat benda mati saja seringkali belumlah cukup. Atas pertimbangan itulah, Don Ritchie mempunyai kebiasaan berjalan-jalan di tepi The Gap. Setiap kali Ritchie memergoki orang yang nampaknya hendak bunuh diri, Ritchie yang berstatus sebagai veteran Perang Dunia II akan segera menghampirinya dan kemudian mengajaknya berbincang-bincang.

Jika orang tersebut tetapkan untuk tidak jadi bunuh diri, Ritchie akan mengajak orang tersebut ke rumahnya dan mengobrol hangat sambil menyeruput teh. Selama hidupnya, Ritchie dikabarkan sudah menyelamatkan nyawa lebih dari 160 orang yang awalnya hendak bunuh diri. Atas tindakan heroiknya tersebut, Ritchie yang meninggal pada tahun 2012 kemudian dianugerahi medali kehormatan Australia.

Gunung Mihara

 Manusia normalnya ingin hidup selama mungkin Tempat Wisata Ini Terkenal Sebagai Tempat Bunuh Diri

Gunung Mihara yaitu nama dari gunung berapi yang terletak di Pulau Izushima, Jepang. Pulau ini mempunyai peranan penting dalam perkembangan budaya pop Jepang alasannya yaitu seringnya pulau ini disinggung dalam film-film Jepang. Sebagai contoh, monster Godzilla yang muncul di film “The Return of Godzilla” diceritakan disekap di pulau ini. Pukau Izushima juga cukup sering disinggung dalam film horor “Ring”.

Ironisnya, seringnya Pulau Izushima diangkat dalam film bertema monster justru seolah merefleksikan sejarah kelam yang melingkupi pulau ini. Gunung Mihara dilaporkan kerap dipakai sebagai tempat bunuh diri. Sebagai akhir dari lokasi kawah panasnya yang gampang dijangkau, banyak orang yang nekat mengakhiri nyawanya sendiri dengan cara melompat ke dalam kawah.

Pada tahun 1933 saja, ada setidaknya 944 orang yang melompat ke dalam kawah. Kiyoko Matsumoto yaitu salah seorang di antaranya. Saat Matsumoto nekat mengakhiri hidupnya sendiri, ia diketahui gres berusia 21 tahun. 

Banyaknya orang yang bunuh diri di Gunung Mihara lantas memaksa polisi untuk turun tangan. Supaya tidak ada lagi yang dapat mencapai kawah, polisi memagari daerah di sekitar kawah Gunung Mihara. Namun tidak diketahui apakah sehabis itu, agresi bunuh diri yang mengambil tempat di gunung berapi tersebut benar-benar berhenti.

Hutan Aokigahara

 Manusia normalnya ingin hidup selama mungkin Tempat Wisata Ini Terkenal Sebagai Tempat Bunuh Diri

Aokigahara yaitu nama dari hutan yang terletak di kaki Gunung Fuji, Jepang. Sepintas hutan ini nampak tidak ada bedanya dengan hutan biasa. Pepohonannya yang rimbun menyebabkan hutan ini terkesan rindang dan damai. Namun ketika seseorang melangkah ke dalamnya, bersiaplah untuk “disambur” oleh tubuh-tubuh yang sudah tidak bernyawa.

Aokigahara memang populer sebagai hutan yang kerap dipakai untuk bunuh diri. Orang-orang yang melaksanakan bunuh diri di hutan ini biasanya melakukannya dengan cara gantung diri atau minum obat sampai takaran yang mematikan. Sekitar 100 orang dilaporkan melaksanakan bunuh diri di Hutan Aokigahara setiap tahunnya.

Seringnya hutan ini dijadikan tempat bunuh diri lantas menciptakan otoritas setempat memasang papan-papan berisi goresan pena himbauan supaya mereka yang hendak bunuh diri memikirkan ulang niatnya tersebut. Polisi dan relawan juga melaksanakan patroli rutin di hutan ini untuk memindahkan jenazah atau meyakinkan orang-orang yang hendak bunuh diri supaya membatalkan niatnya.

Reputasi Hutan Aokigahara sebagai tempat bunuh diri diduga dipicu oleh novel berjudul Kuro Jurai yang terbit pada tahun 1960. Di dalam novel tersebut, ada adegan di mana sepasang kekasih bunuh diri gotong royong di dalam hutan. Entah alasannya yaitu terinspirasi secara pribadi atau tidak, semenjak itu kian banyak orang yang secara sengaja memasuki hutan ini untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

referensi:
https://listverse.com/2013/06/04/10-famous-landmarks-that-are-creepy-suicide-magnets/
https://allthatsinteresting.com/suicide-forest-aokigahara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel