Tips

Kisah Mengerikan Dibalik Indahnya Pulau Kecil

Pulau kecil kerap memunculkan daya tarik serta misteri tersendiri. Sebagai tanggapan dari lokasinya yang dikelilingi oleh laut, insiden-insiden mengerikan yang mengambil daerah di pulau terpencil sanggup berlangsung tanpa terpantau oleh siapapun. Berikut ini yakni kisah mengerikan dibalik indahnya pulau kecil.

Pulau Palmyra

 Pulau kecil kerap memunculkan daya tarik serta misteri tersendiri Kisah Mengerikan Dibalik Indahnya Pulau Kecil

Palmyra yakni nama dari atol atau pulau karang yang terletak 1.600 kilometer di selatan Hawaii. Tahun 1974, pulau ini menjadi lokasi terjadinya masalah pembunuhan yang penuh misteri dan menarik perhatian dunia.

Malcolm “Mac” Graham dan Eleanor “Muff” Eddington yakni nama dari pasangan kaya raya asal San Diego, AS, yang sudah berstatus sebagai pasangan suami istri semenjak tahun 1961. Selama 6 tahun, keduanya lalu berkeliling dunia untuk merayakan bulan madu mereka dengan menaiki kapal pribadi Sea Wind.

Merasa puas dengan perjalanan mengelilingi dunia mereka, Mac dan Muff lalu memutuskan untuk kembali melaksanakan perjalanan jauh. Sahabat anehdidunia.com kali ini daerah yang mereka pilih yakni Palmyra dan gugus kepulauan di sekitarnya. Tanggal 2 Juli 1974, keduanya kesannya tiba di Palmyra.

Tidak usang setelah Mac dan Muff berlabuh di Palmyra, seorang laki-laki dan seorang perempuan tiba di Palmyra dengan menaiki kapal kecil yang kurang layak untuk digunakan berlayar. Keduanya memperkenalkan diri mereka dengan nama Roy dan Stephanie Allen.

Belakangan diketahui kalau nama yang digunakan oleh pasangan Allen aslinya hanyalah nama samaran. Roy aslinya yakni seorang narapidana berjulukan orisinil Buck Duane Walker yang berhasil melarikan diri dari penjara. Sementara Stephanie yakni kekasih Walker yang aslinya berjulukan Stephanie Searns.

Mac sempat mengirimkan pesan radio ke Hawaii yang pada pada dasarnya menyatakan bahwa Walker ingin memperlihatkan masakan ringan bagus kepada pasangan Graham. Pesan tersebut sekaligus menjadi pesan terakhir dari Mac alasannya yakni setelah itu, tidak ada lagi yang tahu bagaimana nasib pasangan Graham.

Beberapa tahun kemudian, Muff ditemukan terdampar di pantai Palmyra dalam kondisi sudah tak bernyawa dengan luka bekas tembakan di tubuhnya. Walker pun lalu ditangkap dan dipenjara atas tuduhan pembunuhan sebelum lalu meninggal tanggapan kanker pada tahun 2007. Mayat Mac sendiri tidak pernah ditemukan hingga sekarang. Namun ia diduga juga tewas tanggapan ditembak oleh Walker dan hanyut di laut.

Kepulauan Galapagos

 Pulau kecil kerap memunculkan daya tarik serta misteri tersendiri Kisah Mengerikan Dibalik Indahnya Pulau Kecil

Galapagos yakni nama dari kepulauan kecil yang terletak di sebelah barat negara Ekuador, Amerika Selatan. Bagi kalangan ilmuwan, kepulauan ini sangatlah populer alasannya yakni di Galapagos terdapat hewan-hewan eksotis ibarat iguana bahari dan kura-kura raksasa. Galapagos juga termahsyur alasannya yakni di kepulauan inilah, Charles Darwin menerima ide untuk mencetuskan teori evolusinya yang masih menjadi sumber kontroversi hingga sekarang.

Selain hal-hal yang berkaitan dengan biologi, Galapagos juga menjadi lokasi di mana kasus-kasus kematian misterius pernah terjadi. Sejak tahun 1930-an, Galapagos yang awalnya tidak berpenghuni mulai dihuni oleh manusia. Friedrich Ritter beserta pasangannya yakni dua di antaranya.

Sebelum pindah ke Galapagos, Ritter dan pasangannya tersebut mengganti sebagian gigi mereka dengan gigi yang terbuat dari baja stainless. Kebetulan Ritter berprofesi sebagai dokter gigi, sementara pasangannya tersebut dulunya yakni pasien Ritter.

Selain Rittner, mantan tentara Jerman yang berjulukan Heinz Wittmer juga tinggal di Kepulauan Galapagos. Namun dari sekian banyak penghuni pertama Galapagos, salah satu yang menarik perhatian yakni seorang perempuan kaya yang berjulukan Eloise Wehrborn de Wagner-Bosquet. Eloise mengaku tertarik untuk mendirikan hotel di Galapagos.

Eloise tidak sendirian tinggal di Galapagos alasannya yakni ia turut ditemani oleh Rudolf Lorenz dan Robert Philippson yang sama-sama menaruh ketertarikan pada Eloise. Sahabat anehdidunia.com kepulauan Galapagos yang awalnya damai pun kini mulai dilanda keributan.

Lorenz dan Philippson kerap terlibat perkelahian, sampai-sampai Lorenz harus mencari donasi di kediaman Wittmer. Sementara itu Ritter yang semenjak awal tidak menyukai kedatangan Eloise mulai menyebar warta miring seputar Eloise sambil melancarkan tuduhan kalau Eloise mencuri surat pribadi milik Ritter.

Tahun 1934, Eloise dan Philippson mendadak hilang tanpa jejak. Wittmer mengklaim kalau keduanya pergi ke Tahiti bersama teman-temannya. Namun faktanya, Eloise dan Philippson tidak pernah terlihat di Tahiti. Kemudian kalau memang benar kalau Eloise dan Philippson pergi keluar Galapagos bersama teman-temannya, maka seharusnya sempat ada kapal yang terlihat berlabuh di Galapagos.

Ritter dan kekasihnya menduga kalau bersama-sama Eloise dan Philippson dibunuh oleh Lorenz. Supaya tindakannya tidak diketahui pihak keamanan, Lorenz meminta Wittmer mengarang dongeng palsu. Alasan mengapa Ritter merasa curiga kepada Lorenz yakni alasannya yakni pasca hilangnya Eloise, Lorenz eksklusif pergi keluar Galapagos dengan diantar oleh nelayan.

Lorenz kesannya bernasib tragis setelah ia dan nelayan yang mengantarkannya ditemukan tewas di Pulau Marchena tanggapan mati kehausan dengan mesin kapal yang rusak. Seolah kisah tragis mengenai penghuni Pulau Galapagos masih belum selesai, Ritter sendiri kesannya meninggal tanggapan keracunan makanan.

Pulau George

 Pulau kecil kerap memunculkan daya tarik serta misteri tersendiri Kisah Mengerikan Dibalik Indahnya Pulau Kecil

Pulau George yakni nama dari sebuah pulau yang terletak di lepas pantai Labrador, Kanada timur. Pulau ini awalnya dipandang sebagai daerah yang menyenangkan alasannya yakni pulau ini kerap digunakan untuk berlibur serta singgah oleh nelayan setempat. Namun itu sebelum pulau ini menjadi lokasi terjadinya kejadian mencekam.

Tahun 1876, sebuah kapal nelayan singgah di erat Pulau George untuk menyelamatkan seseorang yang terdampar di sana. Menurut ratifikasi orang yang terdampar tersebut, ia yakni awak dari kapal nelayan berjulukan Walrus yang terhempas angin puting-beliung hingga berada di erat Pulau George.

Para awak dan kapten kapal Walrus lalu beramai-ramai melompat ke bahtera penyelamat untuk menuju daratan Pulau George. Namun di tengah perjalanan, bahtera mereka menabrak karang dan para penumpangnya tewas. Hanya satu orang yang selamat dan orang itulah yang diselamatkan oleh kapal nelayan yang lain di Pulau George.

Sepintas tidak ada yang istimewa dari dongeng tersebut. Namun itu sebelum rombongan nelayan yang lain berlabuh di Pulau George pada tahun yang sama. Sahabat anehdidunia.com saat mereka menelusuri daratan pulau, mereka kaget bukan kepalang ketika menemukan mayit 4 orang dalam kondisi terpotong-potong dan penuh luka tusukan. Mereka juga menemukan 2 buah tenda yang nampaknya terbuat dari layar kapal.

Mayat-mayat tersebut dicurigai sebagai awak kapal Walrus. Dugaan pun muncul kalau mereka dibunuh oleh orang yang dulu diselamatkan oleh kapal nelayan. Namun orang misterius tersebut tidak pernah lagi ditemukan sehingga publik hanya sanggup menerka-nerka mengenai apa motif di balik terjadinya pembantaian mengerikan ini.

Pulau Phi Phi

 Pulau kecil kerap memunculkan daya tarik serta misteri tersendiri Kisah Mengerikan Dibalik Indahnya Pulau Kecil

Audrey dan Noemi Belanger yakni 2 bersaudari asal Kanada yang berlibur ke Pulau Phi Phi, Thailand, pada tahun 2012. Perjalanan keduanya yang harusnya penuh dengan kegembiraan harus berakhir tragis setelah keduanya ditemukan tewas di ruangan hotel. Yang lebih membingungkan yakni keduanya ditemukan tewas dengan kadar racun serangga DEET yang amat tinggi di dalam tubuhnya.

Kedua gadis tersebut awalnya dispekulasikan meninggal tanggapan meminum DEET secara sengaja. Namun ayah Belanger bersaudari menolak mempercayai spekulasi tersebut. Ia menuduh kalau pemerintah Thailand dan pegawai hotel mungkin terlibat atau setidaknya tahu mengenai apa penyebab orisinil kematian anaknya, namun menolak untuk membeberkannya.

Kecurigaan ayah Belanger bersaudari didasarkan pada klaim pemerintah Thailand yang mengaku kalau mayit Belanger bersaudari gres ditemukan 12 jam setelah meninggal. Namun investigasi padamayat memperlihatkan kalau mereka sudah meninggal selama lebih dari 48 jam. Rekaman video juga memperlihatkan kalau ada laki-laki tak dikenal yang sempat memasuki ruangan hotel bersama dengan Belanger bersaudari.

Dua orang laki-laki asal Portugal dikabarkan mempunyai infomasi mengenai penyebab orisinil kematian Belanger bersaudari. Namun keduanya keburu melarikan diri keluar Thailand tanpa sempat diinterogasi oleh polisi. Hingga sekarang, masalah kematian Belanger bersaudari masih menjadi misteri yang tak terpecahkan.

rujukan :
https://www.thephuketnews.com/phuket-canadian-sisters-on-phi-phi-most-likely-died-of-bedbug-killer-51302.php
https://listverse.com/2015/05/24/10-creepy-stories-from-mysterious-islands
https://seanmunger.com/2013/08/30/disappeared-malcolm-mac-graham-missing-39-years-and-the-palmyra-curse/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel